Ceritanya hari itu temanku namanya firdan mau traktiran ultah. Jadi diundanglah kami untuk buka bersama di suatu tempat makan dekat dengan kosan pacarnya. Sore itu surabaya hujan deras, semua bisa dengar suara angin dicampur tumpahnya air dari dalam ruangan yang bahkan bisa jadi lagu pengantar tidur selepas seharian berkegiatan. Untuk seorang aku yang ngga terlalu berkegiatan di hari itu pun pada akhirnya juga ikut tertidur. Surabaya dan hujan bukan perpaduan yang bisa sering ditemui, ditambah di tengah khusyunya bulan Ramadhan. Entah berkah atau serakah namanya.
Pukul 17 kurang aku terbangun oleh suara notifikasi teman-teman yang mengingatkan untuk datang. Jadi tentu aku berangkat dalam keadaan setengah sadar. Sampai di tempat ricky menelfon,
“bimo dimana sih?” aku kayak bingung banget kenapa di tengah kita mau bukber yang ga ada bimonya dia malah nanyain bimo, lagipula memang aku emaknya?
“aku gatau rik, aku ga chat bimo akhir-akhir ini”
“BEMO SYA BUKAN BIMO” olrait aku yang ngantuk
“maaf ricky aku ngantuk pol sek tak share loc” jawabku sambil bisa kudengar ricky menertawaiku dari seberang
— — — — — — — — — — ga selesai krn lupa melanjutkan
