maaf ya aku belum tahu caranya mendeskripsikan perasaan duka secara singkat, aku ngga tau caranya. karena waktu aku kira semuanya sudah cukup, ternyata tanpa bunyi alarm pun masih dapat membuatku terbangun dini hari hanya untuk menangisi hari.
dulu aku ngga ngerti kenapa duka atas yang sudah mati bisa menggerogoti segala yang masih hidup. tapi malam pertama setelah beranjak dari pemakaman, setelah seluruh hidup yang aku habiskan bersama beliau, dengan hitungan yang bahkan tidak sampai habis untuk memasak nasi, dalam sekejap dipaksa selesai tanpa peringatan.
aku juga ngga mengerti apa yang sebenarnya sedang aku raungkan dalam kesedihan, entah untuk keberadaannya, kebiasaannya, suaranya, aromanya bahkan mungkin segalanya.
