Dewasa ini jadi sadar kalau percakapan merupakan salah satu elemen yang mahal dalam komunikasi antarmanusia. Kayak, ternyata untuk mencapai level dua — bahkan lebih — orang untuk akhirnya dapat terhubung melalui proses bercakap bukanlah suatu perkara yang mudah. Perlu kesamaan pemahaman, ketertarikan, bahkan mungkin seekstrem prinsip dan pilihan yang membuat kepala-kepala ini bisa terhubung satu sama lain. Memikirkan hal ini, bikin tercetus keinginan betapa menyenangkannya memang untuk punya seseorang, yang dalam konsep interpersonal bisa diajakin ngobrol tanpa perlu takut mengutarakan segala yang mengendap di kepala. Seru sekali untuk mengetahui ada telinga dan kepala yang mau diajak berpikir dan mendengar tentang banyak hal yang ingin kita ketahui dan simak satu sama lain.
Kalau nanti bertemu yang satu, aku pengen cerita semua hal menyenangkan dalam dunia yang aku tahu, berbagi beberapa kesedihan yang tengah dan sudah lalu, aku pengen mendengar tanggapanmu tentang setiap yang ada. Artikel menarik yang muncul di beranda, tulisan orang yang berkesan untuk dibaca, makanan-makanan yang tampak menggoda, binatang-binatang langka, tayangan-tayangan jenaka, semua pernyataan dengan akhiran ‘kenapa ya?’ dan ‘kok bisa ya?’ yang bahkan kalau kamu tidak tahu jawabannya tidak bakal membuatku kapok bertanya, aku pengen mendengar segala baik buruk senang sedih gegap gempita sedu sedan tangis dan tawa, setiap karakter yang tidak pernah habis dibaca, tanpa khawatir harus menyematkan banyak keraguan dalam pertanyaan ‘bagaimana..’ karena setiap diammu membuatku merasa aman dan setiap katamu membuatku enggan membalikkan badan.
